Saturday, January 1, 2011

Ketika seorang sahabat sejati bertanya kepada sahabatnya, 
"apakah aku pernah melakukan kesalahan padamu?".
Sahabatnya akan menjawab, "ya, tapi aku sudah melupakan kesalahanmu".

Ketika seorang sahabat sejati berbalik bertanya kepada sahabatnya, "apakah aku pernah bersalah padamu?".
Sahabatnya akan menjawab, "ya, tapi aku sudah lupa akan hal itu".

Ketika seorang bertanya, "Apa yang telah kau lakukan untuk sahabatmu?"
Seorang sahabat akan menjawab, "Aku tidak tahu." sebab seorang sahabat tidak pernah meminta balasan dari apa yang telah di lakukannya dengan ikhlas.

Ketika seorang sahabat sejati memarahi sahabatnya, dan sahabatnya bertanya, "mengapa kamu memarahiku?"
Sahabatnya akan menjawab, "demi kebaikanmu".

Ketika seseorang bertanya, "apakah alasanmu menjadi sahabatnya?"
Ia akan menjawab, "tidak tahu". Sebab sahabat yang sejati tidak pernah mengambil kesempatan, tidak pernah memandang kelemahan dan kelebihan.

Ketika kau hampir jatuh, ia akan berusaha menghulurkan tangannya supaya kau tidak tersungkur.
Ketika kau bersuka, ia akan berada disisimu dan turut merasakan kebahagiaanmu.
Ketika kau berduka, ia akan berada disampingmu, meskipun ia tidak tahu bagaimana cara menghiburmu. Tetap mendengarkanmu, mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulutmu, meskipun kau hanya mengadu dan meskipun ia tidak tahu bagaimana mengatasi masalahmu.
Ketika kau mengatakan cita – citamu, ia akan memberi semangat dan berdoa untukmu.
Ketika ia bersuka, kau juga akan bersuka kerananya.
Ketika ia berduka, kau yang ada di sampingnya atau di ingatannya jika berjauhan.

Persahabatan tidak diukur oleh berapa lamanya waktu, tetapi berapa besar pengertian 'persahabatan' itu sendiri.
Persahabatan tidak diukur oleh material, tetapi berapa besar pengorbanan.
Persahabatan tidak diukur dari kejayaan yang di perolehi, tetapi dari  kata semangat dan doa  yang di berikan.

Ia dapat menyayangimu, bahkan lebih dari dirinya sendiri.

Persahabatan tidak pernah gagal. Tetapi yang membuat indah adalah ketika mereka berhasil menjalaninya bersama, meskipun harus melalui linangan air mata.

Hal yang paling membuat sahabatmu sedih adalah ketika kamu, sebagai seorang sahabat, membohonginya dengan alasan apapun. Sebab ia sangat percaya padamu.

Hanya satu yang sahabatmu minta kepadamu : supaya ia menjadi sebahagian dari hidupmu.




Ukhuwwah Fillah, Uhibbukum Fillah Fi Dunya Wal Akhirah!













No comments:

Post a Comment